Feasibility Study: Penjelasan, Tujuan, dan Cara Pelaksanaan

Photo of author

admin

Jika Anda bekerja di divisi manajemen dan perencanaan, Anda tentu pernah mendengar tentang feasibility study sebelumnya. Perhitungan ini dilakukan untuk melihat apakah ide tersebut layak diteruskan apa adanya, atau perlu ada beberapa penyesuaian.

Dan jika baru pertama kali mendengar istilah ini, Anda bisa terus membaca untuk tahu apa saja yang termasuk di dalamnya. Dan yang paling penting adalah, Anda memahami pentingnya melakukan studi kelayan untuk tiap ide.

Berbagai Bentuk Feasibility Study

Umumnya, studi kelayakan (feasibility study) dibagi menjadi Technical, Economic, Legal, Operational, dan Market atau juga disebut sebagai TELOM. Hampir semua proyek melakukan berbagai bentuk studi ini. Yang membedakan adalah fokus yang menjadi tujuan utama proyek tersebut.

1.        Technical

Technical feasibility mengacu pada berbagai sifat teknis pada perencanaan dan pelaksanaan proyek. Dalam hal ini, analisa terfokus pada hal-hal teknis seperti sumber daya yang dimanfaatkan, teknologi saat ini dan kemungkinan perkembangan teknologi yang akan terjadi di masa depan. Unsur lain yang masuk dalam kelayakan teknis juga transportasi dan peralatan lain di luar hal-hal yang bersifat operasional.

Sumber bahan dan cara proses juga termasuk ke dalam hal yang di analisa kelayakannya. Ini penting untuk mengetahui apakah produsen yang dipilih sudah sesuai dengan ketentuan dan standar yang dimiliki.

2.        Economic

Disebut juga dengan kelayakan finansial, fokus dari studi ini adalah modal awal, akses pada bantuan keuangan, serta prospek keuntungan. Dalam studi kelayakan ini, Anda harus benar-benar menghitung secara detail berbagai kemungkinan yang ada.

Selain itu, ada juga berbagai banyak biaya yang harus dikeluarkan tapi sering dilupakan. Padahal, biaya ini dapat mempengaruhi bagaimana proyek tersebut bisa terlaksana.

Sebagai contoh, ketika akan membuka satu restoran, Anda harus menghitung pajak daerah dan juga pajak pertambahan nilai. Ditambah dengan biaya layanan yang dibebankan kepada pelanggan, dan ini bisa membuat harga makanan jadi lebih mahal.

3.        Legal

Fokus dari studi ini adalah apakah proyek tersebut sudah layak secara hukum. Dalam hal ini, layak berarti tidak berpotensi atau bahkan sudah melanggar hukum. Jika ada sebagian kecil saja yang berpotensi, maka proyek bisa dianggap tidak layak.

Misalnya, ketika sedang merencanakan proyek pembangunan satu hotel. Anda mungkin beranggapan bahwa hanya perlu memperhatikan status legalitas tanah yang digunakan. Terutama pada hak bangun dan hak guna.

Padahal, Anda juga harus memperhatikan apakah lokasi yang dipilih sudah sesuai dengan zonasi penggunaan. Berikutnya, Anda juga harus memperhatikan tinggi bangunan, saluran drainase, dan juga jalur pembuangan serta pengelolaan limbah.

4.        Operational

Sesuai namanya, studi ini fokus pada berbagai hal yang bersifat operasional, termasuk struktur organisasi yang ada di dalam proyek tersebut. Anda dapat memperhitungkan apakah sudah menempatkan orang terbaik di posisi yang tepat.

Jika sebagian besar unsur organisasi belum terpenuhi, maka perlu ada standar tentang siapa yang layak menempati posisi tersebut. Latar belakang pendidikan serta kemampuan apa saja yang Anda harapkan dari mereka yang nantinya akan bertanggung jawab sesuai jabatan yang dimiliki.

5.        Market

Analisa pada pasar penting dilakukan terutama pada proyek yang berkaitan dengan bidang usaha. Sebagai contoh, Anda ingin meluncurkan produk minuman baru di Kafe khusus mahasiswa. Maka Anda perlu mengetahui apa saja yang sedang menjadi tren dan disukai anak muda saat ini.

Selain harga, Anda juga harus mengetahui cara pembayaran yang banyak dipilih oleh pasar. Jika terlalu mahal, maka para mahasiswa tidak akan berminat untuk mencoba. Tapi jika terlalu murah, maka Anda harus mengorbankan rasa atau bahkan reputasi kafe.

Anda juga harus melakukan analisa terhadap para pesaing yang ada, terutama pada produk dan juga strategis operasional. Dari analisis ini, Anda bisa mulai memperkirakan rencana pemasaran di masa mendatang.

Tujuan Studi Kelayakan

Tentu saja, tujuan utama dari melakukan analisa ini adalah untuk mengetahui seberapa layak proyek tersebut dilaksanakan. Kelayakan ini dinilai dari standar penilaian yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Selain itu, studi ini juga dimaksudkan untuk melihat berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki di dalam rencana proyek. Karena bukan tidak mungkin proyek ini tidak jadi dilaksanakan dan sebagian ide diserap pada proyek lain.

Anda bisa lebih efisien dalam merencanakan proyek berikutnya karena sudah tahu sebagian kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Sehingga Anda bisa mendapatkan solusi terbaik untuk kekurangan tersebut.

Cara Melakukan Studi Kelayakan (feasibility study)

Sebagian besar masih beranggapan bahwa hanya perlu melihat secara garis besar dan tidak perlu mendetail, karena hasilnya akan sama saja. Semua proyek yang melalui studi kelayakan dilakukan dalam langkah-langkah sebagai berikut:

 

1.        Lakukan Analisa Awal

Pada tahap ini, Anda mulai menjabarkan ide yang dimiliki termasuk juga target atau harapan yang ingin Anda capai. Analisa awal bisa didasarkan pada ide lama yang sudah dimodifikasi.

2.        Penelitian Pasar

Termasuk di dalam penelitian ini adalah harga rata-rata, jumlah produk yang ada, hingga popularitas produk tersebut. Juga termasuk di dalam penelitian ini adalah status legalitas seperti hak cipta yang dimiliki produk tersebut.

Melihat kekurangan dan kelebihan produk dibandingkan milik kompetitor juga dilakukan di tahap ini. Analisis SWOT yang dilakukan bisa membuat Anda lebih memahami apa saja

3.        Persiapkan Struktur Organisasi

Setelah melakukan penelitian pasar, Anda bisa mulai menyusun struktur organisasi untuk menyesuaikan studi kelayakan dengan hasil dari penelitian. Analisa awal dimanfaatkan sebagai dasar atau acuan pertama dari apa yang Anda mau.

Ketika hasil penelitian pasar tidak sesuai dengan harapan, maka Anda dapat mulai mempertimbangkan jabatan dan orang-orang yang bisa membantu capaian yang di harapkan.

4.        Rencanakan Anggaran

Berikutnya adalah membuat perkiraan pembiayaan, mulai dari sumber pendanaan awal hingga biaya apa saja yang harus dilakukan. Anda harus cukup detail dalam menuliskan perkiraan pengeluaran. Termasuk di dalam anggaran pengeluaran adalah semua biaya yang digunakan selama proses perencanaan hingga operasional proyek.

Setelah tahu jumlah pengeluaran, Anda bisa mulai membuat target pendapatan. Umumnya, target pendapatan hanya 30-40% lebih banyak dari jumlah pengeluaran. Akan tetapi, tiap proyek bisa memiliki target yang berbeda.

5.        Analisis Secara Menyeluruh

Terakhir adalah melakukan analisis secara menyeluruh pada semua aspek, terutama pada bagian yang dirasa masih memiliki kekurangan. Pada tahap ini dilakukan berbagai penyesuaian untuk memastikan solusi yang dipilih sudah sesuai. Hasil dari analisis ini adalah keputusan untuk menyetujui atau menolak proyek tersebut.

Setiap proyek memiliki standar waktu yang berbeda dalam melaksanakan analisa. Bagi beberapa proyek, studi ini hanya dilakukan hingga proyek berhasil diselenggarakan. Akan tetapi, ada juga yang membutuhkan analisis secara berkelanjutan.

Melakukan feasibility study memang tidak mudah, dan untuk itu kami hadir untuk Anda. Kami siap membantu Anda setiap saat untuk konsultasi. Jadi, Anda tidak perlu ragu untuk menghubungi layanan pelanggan kami melalui Whatsapp di 0851-8320-9588.

Leave a Comment